Thanks udah mau mampir....Tolong Isi Buku tamunya yah

Qur'an Camp

Program Qur'an Camp 31 Agustus- 1 September 2012 di Pesantren El Tahfidz Nurul Fikri Cileungsi Bogor, Jawa Barat

MOTIVATION TRAINING KELAS 9

MT kelas 9 yang di laksanakan di bumi perkemahan,Cikole Bandung,bekerjasama dengan Daarut Tauhid pimpinan K.H Abdullah Gymnastiar

ALUMNI NFJHS 14

Quatorzephyr

UTS 1 TA 2012 2013

Ayo siapkan diri untuk menghadapi UTS 1

Study Tour dan Study Banding ke Malaysia

Kamis-Ahad, 1-4 Nopember 2012

Friday, November 26, 2010

Doa Nenek Obama di Tanah Suci

Doa Nenek Obama di Tanah Suci

Foto: telegraph.co.uk

TEMPO Interaktif, Riyad - Nenek Presiden Amerika Serikat Barack Obama dari ayahnya, Hajah Omar melaksanakan ibadah haji tahun ini. Dia berangkat dari Kenya bersama lima anggota keluarganya. Di tanah suci dia memanjatkan doa agar Obama memeluk Islam.

"Saya berdoa untuk cucuku Barack, agar dia memeluk Islam," ujar Hajah Sarah Omar, 88 tahun, ketika diwawancarai oleh koran Al-Watan di Jedah usai menjalankan rukun haji, Kamis (25?11).

Koran tersebut dalam laporannya mewartakan, Hajah Omar berada di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji bersama paman Obama yaitu Saeed Hussein Obama dan empat cucunya. Mereka menjadi tamu Pelayan Dua Masjid Suci Raja Abdullah.

Dalam pernyataanya kepada koran tersebut Hajah Omar mengatakan bahwa dirinya hanya bisa berbicara soal ritual ibadah haji dan tak dapat berkomentar masalah politik yang dilakukan Obama.

"Saya sangat takjub dan teringat kembali apa yang diceritakan oleh guru saya saat di sekolah dasar. Dia dulu pernah bercerita soal Mekah dan Madina ketika saya masih bocah," kata Hajah Omar yang berasal dari Desa Koglilu, Kenya barat.

ketika ditanya soal kemungkinan Obama menjadi presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya, Hajah yang ditemani Saeed Obama dan cucu-cucunya menjawab, "Hanya Allah yang tahu, masa depan tidak ada yang tahu."

Selain berdoa untuk Presiden Obama, Hajah juga memanjatkan keinginan agar Pelayan Dua Masjid Suci Raja Abdullah segera sembuh dari penyakitnya.

Kehadiran Hajah bersama putra dan cucu-cucunya di Arab Saudi mendapat sambutan luar biasa dari Kerajaan. Pangeran Mamdouh menjadi tuan rumah langsung dalam jamuan makan malam bagi mereka d Istananya di Jedah, Rabu (24/11).

Faisal Ambuya, salah satu sepupu Obama, mengatakan "Nenek saya sangat berminat mendoakan umat nonMuslim menjadi Muslim dan saya belajar tentang Islam dari beliau."

"Saat saya kembali ke kampung, saya akan sampaikan kepada warga desa tentang kekuatan Islam," ujarnya.

Paman Obama mengaku terus terang bahwa dirinya tak pernah berpikir sanggup menunaikan ibadah haji tahun ini. "Saya sangat bersyukur, sebab saya dapat melaksakan ibadah haji. Alhamdulillah, saya panjatkan kepada Allah dan terima kasih untuk Raja Abdullah yang bersedia menyambut kami."

ARAB NEWS | CHOIRUL

Monday, November 8, 2010

Dzikr Clothing, Kisah Mualaf yang Ingin Berdakwah Lewat Kaos



Banyak cara mendapat hidayah, bisa lewat buku, teman, atau pun selembar kaos. Nah, dari yang disebutkan terakhirlah, seorang mualaf bernama Febby Dwiantara ingin mensyiarkan dakwah Islam ke banyak orang. Siapa sangka, “dakwah sederhananya” malah dapat diandalkan menjadi bisnis menguntungkan.

Silaturahim Menuai Rezeki

Banyak bersilaturahim, anjangsana, dan menambah teman rupanya juga dapat mendatangkan rezeki. Seperti yang dialami Febby saat mengikuti pameran Inacraft di Jakarta Convention Center tahun 2009 lalu.

Febby waktu itu masih bekerja sebagai desainer di sebuah perusahaan Event Organizer di Bandung yang salah satu bisnisnya adalah memproduksi kaos muslim. Rupanya, karena sering mengikuti pameran, Febby banyak kenal dengan karyawan di JCC, terutama di Masjid Al-Ijtima’ yang berada di basement JCC.

Salah satu karyawan tersebut kepincut dengan kaos bikinan Febby dan minta dibuatkan dengan harga yang lebih murah. Dari situ, ide untuk memproduksi kaos muslim sendiri mulai terbersit di benak Febby.

Febby Dwiantara terlahir dari keluarga Hindu di Bali. Ayahnya termasuk orang penting di desanya. Selayaknya tradisi Bali yang menganut patrilineal, ayah Febby pun berharap dapat mewarisi budaya dan adat keluarga Bali, seperti menjaga pura, kepada anak laki satu-satunya, yakni Febby.

Namun, takdir berkata lain. Semenjak berkenalan dengan teman-teman muslim di kampusnya, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Febby semakin bimbang dalam menekuri agama yang dianutnya selama ini. Dalam kegamangan itu, ia sempat ke gereja, dan banyak membaca buku tentang Islam juga. Rupanya, Allah swt memberi hidayah kepadanya lewat teman-teman satu kost-nya.

Ada beberapa teman yang rajin sholat dan itu membuat Febby semakin tertarik kepada Islam. Akhirnya, sebelum hijrah ke Bandung untuk bekerja, Febby mengikrarkan dua kalimat syahadat. Tak berapa lama di Bandung, Febby menikah dan pindah ke Jakarta.

Saat itu, kaos bikinannya dengan brand Dzikr Clothing sudah mulai dirintis sejak September 2009. Agen pertamanya adalah karyawan JCC tadi yang langsung order 100 kaos. Melalui poster yang ditempelnya di Masjid al-Ijtima’, seseorang dari Singapura pun tertarik untuk menjadi agen.

Tak tanggung-tanggung, ia mengorder kaos-kaos Febby dengan harga eceran Rp75 ribu karena di Singapura akan dijual dengan harga 3 kali lipat (sekitar Rp250 ribu). Mulai saat itu, Febby pun kebanjiran order.

Dakwah Lewat T-Shirt

T-Shirt memang bisa menjadi alat propaganda yang efektif. Seperti di Israel yang para remajanya menggunakan kaos sebagai media propaganda anti-Palestina, Febby pun ingin agar kaos bikinannya dapat berguna sebagai media syiar Islam.

Pria yang baru dapat momongan ini tidak ingin berdakwah dengan cara konvensional, seperti taklim, khutbah, dsb. Sebaliknya, lewat desain kaos yang dibuatnya dengan sederhana, sedikit kata-kata tapi bermakna, membuat orang lebih terpincut untuk kembali ke nilai-nilai Islam.

Dalam hal content desain, Febby juga tidak bisa macam-macam. Ia hanya mendesain yang kira-kira sudah ia lakukan, misalnya sedekah, sholat dhuha. Sadar sholat tahajudnya masih bolong-bolong, Febby belum berani mengeluarkan desain bertema tahajud. Begitulah atmosfir dakwah yang diserap Febby dalam bisnisnya, yang juga ingin ditularkannya ke orang lain.

Febby (kedua dari kiri) bersama rekan-rekan artis saat pameran di Yogyakarta. Banyak artis yang jadi pelanggan Dzikr Clothing, selain Mpok Nori dan Mail 'OB', Gilang Ramadhan dan Uje juga mengenakan Dzikr Clothing

Desain kaos-kaos bikinan Febby beragam, mulai dari plesetan dengan menggunakan simbol yang mirip dengan logo-logo terkenal hingga kata-kata sederhana yang dinukil dari hadits maupun para ulama.

Pernah ada seseorang yang sering merengut, begitu baca tulisan di kaos Dzikr Clothing, “Smile for your sister is shodaqoh”, dia langsung berubah menjadi ceria. Itulah hidayah, bisa datang dari mana saja. Febby pun senang jika kaos bikinannya dapat mengantarkan seseorang menggapai hidayah. Namun, lain halnya dengan pembajakan.

Pernah suatu kali, Febby memergoki orang yang memakai kaos dengan desain Dzikr Clothing tapi dengan warna kaos yang beda. Meski agak kesal dan mulai ‘ngeh’ bahwa ada pesaing, Febby tetap bersyukur dan menjalani bisnisnya dengan mempercayai bahwa rezeki itu di tangan Allah swt, tiap-tiap manusia sudah ditetapkan rezekinya dan tidak akan tertukar.

Demi terus berusaha menjemput rezeki, Febby mengoptimalkan web Dzikr Clothing dan memperkenalkan brand miliknya dengan mengikuti pameran-pameran di seluruh Indonesia. Dari pameran tersebut, banyak yang mendaftar menjadi agen dan brand awareness masyarakat terhadap Dzikr Clothing juga semakin tinggi, bahkan ada seorang bule (turis luar negeri) t-shirtholic yang tertarik dengan kaos Dzikr Clothing padahal dia non-muslim.

Mengenai produksinya, Febby mengandalkan sebuah konveksi di Bandung yang siap membuat puluhan lusin kaos yang didesain oleh Febby. Dengan menggunakan bahan kaos yang bermutu tinggi serta teknik sablon yang berupa-rupa, tak heran, jika Febby mematok harga jual kaosnya berkisar Rp75 ribu hingga Rp 150 ribu (untuk kaos couple).

Kaos Dzikr Clothing tak hanya untuk laki-laki (ikhwan), ada pula kaos untuk wanita (akhwat) dengan desain khusus sesuai tema seputar wanita. Selain itu, ada juga kaos couple yang dijual sepaket karena desainnya khusus.

Dari pameran ke pameran serta web yang dikelolanya, Febby dapat menggandeng beberapa agen yang menjadi sumber-sumber penghasilannya. Setidaknya, sudah ada 7 agen dan 5 outlet Dzikir Clothing yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Depok, Bandung, Surabaya, Solo, Sidoarjo, dan Singapura.

Meski baru setahun berdiri, Febby dapat menangguk omset hingga puluhan juta dari bisnis kecil-kecilannya tersebut. Ke depannya, Febby akan berinovasi dengan mengeluarkan produk Dzikirs, yakni untuk mewadahi segmen anak-anak dan sekaligus keluarga.

Febby percaya, bisnis kaos distro bikinannya tetap diminati pada tahun-tahun mendatang mengingat pasar anak muda di Indonesia masih sangat banyak. (ind)

Monday, August 30, 2010

Dokter Gigi Angkatan Laut AS yang Memilih Agama Islam


sumber :eramuslim.com

Heather Ramaha baru tiga bulan ditugaskan di basis militer AS Pearl Harbour, Hawai ketika serangan 11 September 2001 terjadi. Ia bersuamikan anggota pasukan Marinir AS, seorang muslim Palestina asal San Francisco. Meski suaminya muslim, Ramaha belum masuk Islam dan masih memeluk agama Kristen.

Peristiwa serangan 11 September 2001 membuat Islam dan Muslim menjadi pemberitaan dan pembicaraan masyarakat dunia, meski sebagian bersar pemberitaan itu bias dan mengandung kebencian terhadap kaum Muslimin dan Islam.Di sisi lain, peristiwa ini justru mendorong sebagian non-muslim untuk beralih memeluk agama Islam dan Ramaha adalah satu diantara mereka.

Kurang dari tiga minggu setelah serangan 11 September 2001 terjadi Kota New York dan Washington. Ramaha yang bertugas di bagian medis--sebagai dokter gigi--Angkatan Laut AS, datang ke masjid Manoa, Hawai. Disaksikan oleh beberapa muslimah yang juga hadir di masjid itu, Ramaha mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai syarat sah untuk menjadi seorang muslim. Sejak itu, Ramaha resmi menjadi seorang muslimah.

Ia mengungkapkan, ia masuk Islam atas kemauannya sendiri dan bukan karena suaminya, Mike, yang seorang muslim. "Mike tidak pernah sekalipun berusaha meminta saya untuk pindah agama. Dia bilang, jika saya ingin masuk Islam, saya harus mencari tahu tentang Islam sendiri," tutur Ramaha.

Setelah menjadi seorang muslimah, sang suami membantu Ramaha belajar salat terutama bacaan salat yang semuanya dalam bahasa Arab. Ramaha juga selalu mengenakan kerudung jika ke masjid, tapi belum bisa mengenakan jilbab di kantor karena ia terikat peraturan sebagai bagian dari Angkatan Laut AS.

Persoalan lain yang ia hadapi setelah bersyahadat adalah memberitahu keluarganya yang tinggal di California. "Saya tidak menemukan cara yang pas untuk memberitahu mereka agar mereka tidak syok. Pada ayah, saya cerita bahwa saya pergi ke masjid tapi tidak bilang bahwa saya sudah masuk Islam," kata Ramaha.

Ramaha mengungkapkan, dulu, keluarganya juga tidak menganut agama tertentu. Rahama adalah orang pertama di keluarganya yang pergi ke gereja. Pada usia 5 tahun, ia berteman dengan anak perempuan seorang Pastor. Ia kemudian menyatakan menganut agama Kristen. Setelah itu, kelurganya mengikutinya menjadi Kristiani. Sampai sekarang, ibunya Ramaha menjadi seorang aktivis gereja.

Ramaha mengakui, walau sudah menjadi seorang Kristiani, ketika itu ia masih meragukan soal konsep Trinitas dalam agamanya. Sampai suatu hari di bulan Maret, ia memutuskan untuk kuliah online Univeristas California yang mempelajari agama-agama di dunia. Selanjutnya, setelah peristiwa 11 September 2001, Ramaha mengambil kelas pengantar tentang agama Islam di Hawai. Ia pun mulai membaca isi Al-Quran dan merasakan ada hal yang "menyentak" hatinya. Ramaha merasa mendapat jawaban atas keraguannya selama ini terhadap ajaran Kristen yang pernah didapatnya, terutama konsep Trinitas yang membuatnya bingung.

"Saya sudah menjadi seorang Kristiani selama 18 tahun. Banyak sekali celah dalam ajaran agama itu yang membuat saya ragu. Tapi setelah mengenal Islam, agama ini membuka wawasan berpikir saya ... dalam hati saya merasa bahwa inilah agama yang tepat untuk saya," ujar Ramaha.

Ia juga mendapat banyak pertanyaan soal mengapa perempuan berpendidikan sepertinya dirinya memilih masuk agama Islam. Dua orang yang menanyakan hal itu padanya mengatakan bahwa Islam adalah agama yang menindas kaum perempuan. Ramaha merespon pertanyaan itu dengan jawaban bahwa banyak orang yang mencampuradukkan antara ajaran Islam dengan tradisi.

Sekedar informasi, menurut Presiden Asosiasi Muslim Hawai, Hakim Ouansafi, pascaserangan 11 September jumlah orang yang masuk Islam di Hawai meningkat tajam. "Rata-rata ada tiga orang yang masuk Islam setiap bulannya, dan kebanyakan mualaf adalah kaum perempuan,"
kata Ouansafi.

"Secara nasional, rasio orang yang masuk Islam adalah 4 banding 1. Empat mualaf perempuan, satu mualaf laki-laki," sambungnya. (ln/IFT)